AMD Trinity
Performa Tinggi, Hemat Daya
Akhirnya datang juga, seperti itulah ungkapan yang cocok untuk AMD Trinity. AMD sendiri telah lama membicarakan generasi kedua APU
(Accelerated Processing Unit) yaitu Trinity yang berbasis arsitektur Piledriver sebagai suksesor dari Bulldozer. Setelah beberapa lama menunggu
kabar rilis yang tidak pasti, akhirnya Indonesia dapat merasakan performa Trinity melalui notebook yang di bagian lain artikel ini diulas secara
ekslusif oleh Komputek.
Jika Anda mengikuti perkembangan dari 'pertarungan' Intel dengan AMD belakangan ini, maka Intel sudah dapat dinilai mendominasi prosesor
desktop. Di lain pihak, AMD pun mengatakan bahwa masa depan dunia PC terletak di APU, sesuai dengan slogannya, yaitu 'The Future is
Fusion' yang tidak memprioritaskan performa x86, melainkan performa yang imbang antara CPU dan GPU. Brazos dan Llano adalah awal dari
generasi APU sukses, dan AMD pun melanjutkan 'kisah' tersebut dengan merilis suksesornya, yaitu Trinity.
Posisi Trinity pada Pasar
Saat ini, segmen pasar notebook dan desktop tampak didominasi oleh Intel Sandy Bridge. AMD pun mencoba peruntungan melalui Llano dan
Bulldozer sekitar tahun lalu, tetapi sepertinya hasilnya masih belum memuaskan bila ukurannya adalah tingkat penjualan. Untuk memegang
teguh konsep Fusion yang mereka dengungkan, AMD pun tetapi berusaha keras dan menaruh harapan yang tinggi pada Trinity.
- Hierarki keluarga AMD A-series dibandingkan dengan Intel.
Model tertinggi dari keluarga Trinity adalah seri A10 APU yang akan menggunakan 4 core dan mendukung penuh performa tinggi grafis 3D.
Selain itu, Trinity memfokuskan diri pada konsumsi daya yang rendah. Di bawah seri A10, terdapat A8 dan A6 yang melanjutkan 'tradisi' dari
Llano dengan menawarkan pilihan terjangkau untuk pasar notebook dan desktop. Dengan pengecualian seri A4, semua anggota keluarga APU
akan mendukung fitur Turbo Core, Dual Graphics dan beberapa tipenya (khusus untuk desktop) akan termasuk dalam termasuk dalam
kategori 'K', memungkinkannya untuk unlocked overclocking.
Selain dari sektor prosesor, tentu saja yang tidak lupa adalah sektor grafis. Keluarga Trinity akan dibekali dengan seri Radeon HD 7000 yang
merupakan rebranded dari seri HD 6000. Dengan clock speed yang lebih tinggi, Trinity akan memaksimalkan kebutuhan daya dengan
memaksimalkan performa tanpa meninggalkan daya tahan baterai.
Arsitektur Trinity
Basis arsitektur Trinity tidak jauh berbeda dengan generasi awal APU, tetapi memang terdapat beberapa perubahan yang signifikan. AMD
mampu menempatkan jumlah transistor lebih banyak, kali ini adalah 1.3 miliar transistor dalam die berukuran 246 mm2. Generasi APU
sebelumnya (Llano) menggunakan die berukuran 228 m2 dan menggunakan core 'Stars' yang merupakan pembaharuan milik prosesor desktop
Phenom. Dibandingkan dengan Intel Ivy Bridge yang telah menggunakan proses manufaktur 22nm pada core prosesor, Trinity masih
menggunakan proses manufaktur 32nm.
- Dibandingkan dengan Llano, tiap model A10, A8 dan A6 memiliki performa lebih kencang mulai 5-56%.
- Spesifikasi lengkap AMD A-Series.
Core ini sebenarnya tidaklah baru-baru amat dalam hal teknologi, bahkan sering disalahkan karena performa dari IPC (Instructions per Cycle).
Untuk mengatasi hal tersebut alias meningkatkan performa, maka AMD tidak memakai arsitektur core dari Bulldozer dan langsung langsung
menggunakan Piledriver. Dengan melakukan ini, secara efektif AMD sengaja melewatkan sebuah generasi dan langsung menggunakan
arsitektur baru. Sedangkan untuk sektor GPU, AMD mampu meningkatkan performa dengan mendukung DirectX 11 menggunakan seri Radeon
HD 7000.
Mengenal Keluarga AMD A-Series
Untuk sementara ini, AMD mengenalkan 5 model APU. Pada segmen entry level ditempati oleh model A6-4400M yang berbasis dual-core CPU
dengan grafis Radeon HD 7500G on board yang memiliki 192 core Radeon dengan TDP 35 Watt. Kemudian di atasnya terdapat model A8-
4500M quad-core prosesor dengan 256 core Radeon. Model tertinggi dari keluarga ini adalah A10-4600M quad-core prosesor dengan grafis
Radeon HD 7660G. Model ini memiliki base clock 2.3 GHz dengan boost clock 3.2 GHz yang berjalan pada clock speed 686 MHz.
- Keluarga AMD A-Series untuk platform notebook.
Kemudian terdapat juga versi LV (Low Voltage) dan ULV (Ultra Low Voltage) yang terdapat pada model A10-4655M dan A6-4455M yang memiliki
maksimal TDP 25 Watt dan 17 Watt. Untuk 5 model ini akan tersedia untuk platform notebook.
Trinity untuk Desktop
Selain untuk platform mobile, tersedia juga untuk desktop. Berdasarkan halaman website AMD, terdapat 4 model, sepasang A8 dan A10. Salah
satu serinya merupakan versi 'K' yang unlock multiplier. Semua chip ini menggunakan 4 CPU core, 4 MB L2 cache, GPU DD3 memory controller
dan jelasnya grafis Radeon HD 7000. Sebagian dari chip tersebut dibuat berdasarkan mikro-arsitektur Buldozer. Untuk detailnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
- Keluarga AMD A-Series untuk platform desktop.
Ultrathins
Menyaingi ultrabook yang menggunakan prosesor Intel, AMD pun tidak ingin kalah dengan merilis notebook dengan istilah 'Ultrahins'. Dari
namanya dapat ditebak bahwa notebook Ultrahins akan memiliki fisik yang tipis (thin). Notebook Ultrathins dibekali dengan prosesor model
ULV, dalam hal ini adalah A6-4455M. Belum diketahui apakah model lain akan menggunakan konsep Ultrathins juga. Beberapa tipe netbook
Ultrathins yang siap dijual adalah Samsung 535U3C-A01 dan HP Envy Sleekbook 6z. Untuk tipe pertama dapat Anda baca mengenai reviewnya
pada tulisan setelah ini.
Samsung 535U3C-A01
Notebook Trinity Pertama di Indonesia
Secara eksklusif, Komputek merupakan media pertama yang melakukan review pada notebook Trinity pertama di Indonesia ini. Samsung
535U3C-A01 ini termasuk dalam jenis notebook Ultrathins yang mengandalkan desain bodi tipis dan konsumsi daya rendah. Notebook ini
Komputek gunakan sebagai 'media' untuk mengetes performa dari prosesor A6-4455M Dual-core 2.1 GHz dengan grafis Radeon HD 7500G.
- Samsung 535U3C-A01. Komputek menjadi media pertama yang me-review-nya.
Bodi & Desain
Tipis dan ringan, itulah 2 kata yang tepat untuk menggambarkan bodi dari notebook ini. Dalam kondisi layar ditutup, tebalnya hanya 17.6 mm.
Sedangkan saat dibuka, tebal bodi tanpa layar adalah 14.9 mm. Kemudian bobotnya yang hanya 1.52 Kg jelas sangat ringan ketika diangkat,
bahkan oleh satu tangan pun.
- Ketika tebalnya dbandingkan dengan notebook 14 inci. Lihatlah perbedaannya.
- Dilihat dari samping, memang secara keseluruhan bodinya tipis.
- Bagian lid anti sidik-jari, tetapi sayangnya tidak untuk tangan berkeringat.
Berbicara mengenai desain, notebook yang memiliki warna dominan abu-abu ini sangatlah elegan karena mengusung desain yang simple.
Untuk keyboardnya menganut tipe chiclet dengan jarak antar keypad tidak berdekatan, sehingga sangat nyaman digunakan untuk mengetik
dalam waktu yang lama. Tetapi untuk keypad arah, sayangnya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan keypad lain, sehingga Anda
harus membiasakan diri karena terkadang secara tidak sadar saat menekan keypad tersebut selalu terlewat. Sedangkan untuk lid bagian luar
memiliki bahan yang tidak meninggalkan sidik jari jika Anda memegangnya.
Di bawah dari keyboard terdapat touchpad yang lebar dengan tombol klik kiri dan kanan yang juga lebar. Touchpad tersebut mendukung fitur-
fitur seperti Scroll Scope, Flat Type, dan Gesture UI.
- Keyboard menggunakan tipe chiclet yang empuk ditekan dan tidak berisik.
- Ukuran tombol arah termasuk kecil.
- Ukuran toucpad termasuk lebar.
Di sekitar samping bodi, terdapat beberapa port yang akan ditemui. Pada samping kiri, terdapat power (DC-In), HDMI, USB 3.0, headphone-
out/mic combo dan VGA (untuk menggunakannya membutuhkan dongle), internal mic dan RJ45 (LAN). Khusus untuk port LAN, beberapa produk
ultrabook yang sempat Komputek temui tidak menyertakannya secara native, sehingga harus memerlukan dongle untuk menggunakannya.
Tetapi tidak untuk notebook ini karena port LAN tetap ada tetapi disiasati agar tidak mengganggu bodi yang telah tipis. Untuk menggunakan
port tersebut, Anda harus menarik bagian bawah dari port agar kabel LAN dapat terhubung. Setelah selesai, cukup kembalikan bagian bawah
tersebut dengan mendorongnya ke atas.
- Tersedia 2 buah port USB 2.0 dan card reader di samping kanan bodi.
- Port RJ45 yang unik, tarik bagian bawah untuk menggunakannya.
Kemudian pada samping kanan bodi terdapat 4-in-1 card reader (SD, SDHC, SDXC, MMC) dan 2 buah port USB 2.0.
Tidak seperti notebook kebanyakan yang meletakkan speaker pada bagian atas atau pojok kiri kanan dari bodi, notebook ini meletakkan 2
speaker di bagian bawah dari posisi pergelangan tangan (dalam posisi mengetik). Dengan posisi tersebut, suara yang dihasilkan lebih dekat
dengan Anda sehingga sensasi efek yang didengar ketika menonton film atau bermain game pun lebih terasa.
- Posisi speaker dekat dengan pergelangan tangan.
- Tombol power unik dengan bentuk ala ikon.
Layar
Samsung 535U3C-A01 memiliki layar 13.3 inci SuperBright HD LED Display dengan resolusi 1366x768 piksel. Layar ini memiliki tingkat kontras
dan kecerahan yang tinggi. Saat tingkat kecerahan dimaksimalkan, bisa dibilang cahaya pada layar termasuk dalam kategori yang sangat
terang, sehingga harus diturunkan lagi 2 poin agar nyaman di mata Komputek.
Warna yang ditampilkan pun sangat natural, hal ini diperlihatkan ketika Komputek mencobanya untuk menonton film Full HD 1080p yang
memiliki detail tinggi. Selain itu layar notebook ini juga memiliki fitur Anti-Reflective yang tidak memantulkan cahaya secara langsung. Di atas
layar, Anda akan menemukan sebuah webcam 1.3 MP.
- Webcam 1.3 MP. Disediakan aplikasi Cyberlink YouCam untuk berkreasi dengan berbagai efek.
Paket Penjualan
Standar seperti paket penjualan notebook lainnya, Anda akan mendapatkan user manual dan charger adapter. Sedangkan untuk aplikasi
terdapat DVD Windows 7 Home Premium (64-bit) dan paket aplikasi yang di dalamnya terdiri dari 15 jenis seperti Microsoft Office Starter 2010,
Skype, Cyberlink Media Suite dan sebagainya.
Performa
Tentunya hal ini yang ditunggu-tunggu, seperti apakah performa dari AMD Trinity? Yang harus dicatat, keluarga AMD A-Series Notebook APU
terdiri dari 6 model, dan Samsung 535U3C-A01 dibekali dengan prosesor A6-4455M Dual-core 2.1 GHz yang termasuk dalam segmen ULV
dengan TDP 17W. Maka dari itu, notebook ini lebih mengutamakan konsumsi daya rendah ketimbang performa. Walaupun begitu, Anda tidak
harus langsung pesimistis mengenai performanya, karena Komputek akan melakukan beberapa benchmarking sehingga Anda dapat
mengetahui seberapa kemampuan maksimal dari prosesor yang juga dibekali dengan grafis Radeon HD 7500G ini.
Untuk Radeon HD 7500G sendiri merupakan versi terendah dari varian GPU Trinity yang performanya kurang lebih sama seperti dedicated seri
Radeon HD 7400M.
Berbagai tes benchmark akan dilakukan oleh Komputek untuk mengetahui performa maksimal dari prosesor A6-4455M dan Radeon HD 7500G.
Tes benchmark yang akan dilakukan meliputi beberapa aplikasi benchmark dan game. Untuk game yang dilihat adalah tingkat framerate,
semakin tinggi maka semakin baik. Tetapi Komputek ingin melihat apakah mendekati batas standar bermain nyaman, yaitu 30 fps.
Aplikasi benchmark yang akan digunakan adalah:
- Cinebench 11.5
- 3DMARK11
- 3DMARK Vantage
- OCCT 4.2.0
- HD Tune Pro 4.6
Sedangkan untuk game adalah:
- Modern Warfare III
- Battlefield 3
- Pro Evolution Soccer 2012
- Street Fighter X Tekken
- Informasi notebook pada CPU-Z 1.61
- Informasi GPU-Z 0.6.3
- Pada kondisi Power Settings Optimized, menunjukkan sisa waktu 5 jam.
Cinebench 11.5
Aplikasi ini memiliki 2 jenis benchmark, yaitu CPU dan OpenGL. Benchmark CPU akan melibatkan kinerja prosesor secara maksimal untuk
melakukan rendering sebuah scene 3D. Untuk membuat scene ini, dibutuhkan berbagai algoritma yang akan 'memaksa' semua core prosesor
untuk bekerja maksimal. Sedangkan untuk benchmark OpenGL, akan menentukan performa hardware khususnya GPU. Hasil untuk benchmark
OpenGL adalah nilai framerate, semakin tinggi berarti performa GPU semakin kencang.
- Untuk benchmark ini, prosesor A6-4455M mendapatkan nilai 0.86 point. sepertiga dari performa AMD Phenom II X2 555. Pada benchmark
OpenGL, framerate yang didapatkan adalah 13.92 fps.
3DMARK11
Digunakan untuk mengukur performa GPU dengan mengoptimalkan fitur yang terdapat pada DirectX 11 seperti tessellation, compute shader
dan multi-threading. Untuk tes, dilakukan 2 jenis, yaitu Entry dan Performance. Memang poin yang didapat tidak terlalu tinggi, kemungkinan
poin dapat bertambah bila terdapat update driver, tetapi sayangnya hingga artikel ini ditulis AMD belum menyediakan driver terbaru.
- Mendapatkan poin 796 pada mode Entry.
- Mendapatkan poin 496 pada mode Performance.
3DMARK Vantage
Sama seperti 3DMARK11, bedanya yang dites adalah khusus untuk performa DirectX 10 pada GPU. Untuk tes, dilakukan 2 jenis, yaitu Entry
danPerformance.
- Mendapatkan poin 5496 pada mode Entry.
- Mendapatkan poin 1872 pada mode Entry.
OCCT 4.2.0
Merupakan aplikasi stress test dimana prosesor atau GPU (tergantung pengaturan) akan bekerja secara maksimal. Di sini akan dilihat seberapa
panas suhu dari prosesor saat dalam kondisi full load. Untuk melihat suhu sendiri akan menggunakan bantuan aplikasi CoreTemp.
- Kondisi idle, dapat dilihat hanya membutuhkan voltage 0.2 V saja dengan suhu sekitar 51°C
- Kondisi full load saat dilakukan stressing dengan OCCT selama 15 menit. Voltage berjalan sebesar 0.5 V. Suhu maksimal pun hanya 75°C,
termasuk dingin untuk ukuran sebuah netbook.
HD Tune Pro 4.6
Digunakan untuk mengukur kecepatan Read dari hard disk notebook. Sayangnya notebook ini belum menggunakan SSD sebagai media
penyimpanan, sepertinya untuk menekan harga. Jika menggunakan SSD, sepertinya bentuk bodinya akan dapat lebih tipis lagi.
- Kecepatan Read rata-rata adalah 77.9 MB/s. Sayang sekali notebook ini belum menggunakan SSD.
Game
Walaupun bukan dikhususkan untuk bermain game, Komputek akan melakukan testing untuk menjalankan beberapa game terbaru. Yang
diukur adalah tingkat framerate menggunakan aplikasi Fraps, semakin mendekati angka 30 fps (angka nyaman bermain) maka semakin baik,
di atas angka itu berarti lebih baik lagi. Untuk game Street Fighter X Tekken memiliki fungsi benchmark di dalamnya yang dapat juga
digunakan untuk melakukan pengukuran.
- Street Fighter X Tekken. Mendapatkan framerate rata-rata 40 fps dengan seting High None MSAA.
- Street Fighter X Tekken. Mendapatkan framerate rata-rata 24 fps dengan seting High 2x MSAA.
- Modern Warfare III, mendapatkan framerate 20-28 fps dengan seting Low fullscreen 1366x768 piksel. Masih cukup nyaman untuk
dimainkan.
- Battlefield 3, mendapatkan framerate 9-14 fps dengan seting Low windowed 640x480 piksel. Sangat tidak nyaman untuk dimainkan.
- Pro Evolution Soccer 2012, mendapatkan framerate 26-50 fps Seting High resolusi 1366x768 fullscreen. Sangat nyaman dimainkan.
Aplikasi Bawaan
Di dalam paket penjualan, Samsung 535U3C-A01 membawa berbagai aplikasi yang jumlahnya cukup banyak. Beberapa diantaranya adalah
Norton Internet Security (trial 60 hari) yang dapat melindungi Anda saat melakukan browsing. Kemudian ada juga Samsung Recovery Solution
yang berguna untuk melakukan backup dan restore saat Windows mengalami problem.
Berhubungan dengan tampilan dan akses cepat aplikasi, terdapat aplikasi Easy Software Manager yang berbentuk dock tampil di bawah atau
atas dari desktop. Secara default, terdapat 6 kategori yang di dalamnya akan terdapat aplikasi. Seperti misalnya Utilities yang di dalamnya
terdapat aplikasi Skype, Easy Settings dan sebagainya. Anda dapat juga menambahkan shortcut aplikasi ke dalam dock untuk akses cepat.
- Aplikasi Easy Software menyajikan docking ala Mac OS.
- Dengan beberapa pengaturan pada Easy Settings, Anda tidak perlu mengakses Control Panel lagi.
Terakhir adalah aplikasi Easy Settings yang menurut Komputek di dalamnya terdapat pengaturan yang sangat bermanfaat. Di dalamnya Anda
dapat melakukan pengaturan seperti Boot Management untuk mempercepat waktu booting Windows, atau dari saat keadaan sleep ketika lid
ditutup. Kemudian ada juga Wired Netwok untuk mengatur tipe alamat IP yang digunakan (Dynamic atau Static), sehingga Anda tidak perlu
mengakses pengaturan Network and Sharing Center pada Control Panel.
Spesifikasi:
Prosesor : AMD Dual-Core A6-4455M Accelerated Processor (2.1GHz, 1MB L2 Cache)
Chipset : AMD A70M
Graphic : AMD Radeon™ HD 7500G Graphics
Display : 13.3" SuperBright 300nit HD LED Display (1366 x 768), Anti-Reflective
RAM : 4 GB DDR3
Storage : 500GB S-ATAII Hard Drive (5400RPM)
Battery : 4 Cell (45Wh)
Harga: Rp 6.799.000
Kesimpulan
Notebook ini merupakan salah satu pengaplikasian dari keluarga Ultrathins. Mengingat prosesor yang digunakan adalah tipe ULV, jelas
performa bukanlah yang dicari di sini. Untuk mengetahui performa maksimal dari sebuah platform Trinity, kita harus menunggu setidaknya
rilisan prosesor A8 atau A10 yang menggunakan 4 core CPU dan GPU yang lebih bertenaga. Sedangkan untuk Samsung 535U3C-A01 sendiri
merupakan pilihan tepat bagi Anda yang memerlukan sebuah notebook portabel dengan kapasitas baterai tahan lama untuk bekerja di luar
ruangan dalam waktu yang cukup lama. Baterai pun dapat bertahan maksimal sekitar 5 jam dalam kondisi normal (tidak dipakai untuk
pekerjaan berat).
0 comments:
Post a Comment
terimakasih